SlideShow

"MY PET: SPIDERREV"

0

10 Game Kontroversi dengan Usur Kekerasan

Kontroversi 10 Video Game Bernuansa Kekerasan
Debat kusir atau pembahasan tanpa akhir untuk berusaha memahami seberapa buruknya pengaruh konten game bermuatan kekerasan terhadap perilaku seseorang dalam berbuat aksi kriminal kian meruncing setelah kejadian naas menimpa seorang wanita pengasuh yang tertembak oleh bocah 8 tahun dengan pistol berisi setelah memainkan Grand Theft Auto IV.
Garis pembatasnya adalah kita pastinya akan sama-sama menyetujui bahwa ada banyak konten game yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi para anak. Secara global pun pemerintah telah mendukung pembatasan konten tersebut dalam sistem Rating (ESRB), yang sangat diharapkan bisa membantu kalangan orang tua atau dewasa dalam memberikan pilihan game yang layak ataupun tidak kepada anak.

Sayangnya, dalam proses penerapannya masih terdapat banyak celah, salah satunya dipicu juga dengan perkembangan dunia game yang kian kompleks berkat dukungan teknologi masa kini. Inilah yang akhirnya memunculkan beberapa game menjadi kontroversial dalam perilisannya, baik itu dari sisi kontennya, maupun platform yang diusungnya. Simak ke-10 titel game kontroversi berikut ini.
1. Death Race
Dari segi umurnya, Death Race yang dirilis pada tahun 1976, mungkin adalah game pertama yang disinyalir telah 'mendorong' para player-nya untuk melakukan aksi kekerasan. Di game arcade jaman jebot tersebut, player dapat menabrakkan mobil ke arah 'gremlins' yang sekilas akan tampak seperti halnya para pejalan kaki.
Sesaat setelah mobil itu menabrak, terdengar suara teriakan 'gremlin' yang kesakitan, kemudian gambarnya berubah jadi sebuah nisan. Konon, saat dikembangkan game ini sempat mengusung titel 'Pedestrian' yang artinya pejalan kaki!
2. Mortal Kombat
Versi klasik dari franchise Mortal Kombat juga cukup kontroversi ketika dirilis pada awal era 90-an, dimana sejumlah adegan kekerasan dalam game tak ayal menjadi perdebatan serius saat itu, sampai akhirnya mencetuskan ESRB (Entertainment Software Rating Board).
Kontroversi yang akhirnya malah mempopulerkan franchise Mortal Kombat hingga sekarang, yang sudah dibuat ke berbagai format adaptasi.
3. DOOM
Tidak lama berselang setelah kemunculan Mortal Kombat, hadirlah DOOM, yang kian 'memanaskan' suasana perdebatan kontroversi game bermuatan konten kekerasan, terutama sebagai salah satu perintis genre first-person shooting game.
Tentu saja, kontroversi terhadap game ini kian memuncak ketika terjadinya kasus penembakan di Columbine High School pada tahun 1999 yang menewaskan 12 siswa dan seorang guru, oleh dua remaja, dimana salah satunya maniak gamer dari Doom.
4. Grand Theft Auto
Hampir sangat tidak mungkin untuk menyisihkan franchise game ini di daftar game-game penuh kontroversi, karena di setiap serinya, Grand Theft Auto selalu menonjolkan konsep open-world dimana player dapat secara bebas dan lebih leluasa dalam 'berbuat kriminal'.
Tidak mungkin juga menuliskan satu demi satu kasus yang dikait-kaitkan dengan unsur kekerasan dalam seri Grand Theft Auto, namun kini dengan kemajuan teknologi yang ada, aksi kekerasan dalam game malah kian nampak 'real'..
5. Silent Hill
Agak berbeda dengan deretan game lainnya di daftar ini, Silent Hill masuk karena tampilan visual mengerikan dari efek game horor yang memuat beberapa cutscene bagian tubuh dipotong dan tubuh manusia yang dibakar hidup-hidup.
Saking 'orisinil'-nya, versi monster dalam Silent Hill seri awal yang diberi nama 'The Grey Child', harus didesain ulang sebelum dapat dirilis untuk pasar gamer di Amerika, bahkan untuk versi Eropa dan Jepang, makhluk ini digantikan oleh 'Mumblers'. Alasannya adalah karena wujudnya yang seperti anak kecil dengan senjata pisau dan berkonotasi negatif karena juga berada di sekolah.
6. Postal
Mengekor dari versi aslinya yang dilarang edar di sejumlah negara, Postal 2 pun sangatlah kontroversi 'berkat' banyaknya adegan kekerasan dan perbuatan tercela lainnya dalam game. Seri keduanya ini di-ban oleh pemerintah negara Selandia Baru, Australia, Malaysia, Jerman, Perancis, dan Swedia.
Bila pada umumnya kreator game menyusupkan unsur kritis sosial dalam gamenya, maka Running with Scissors sebagai pengembang Postal 2 malah menampilkannya secara 'brutal'. Semua kelakuan buruk, aksi kriminal, pelecehan, termasuk pembunuhan menjadi sesuatu yang 'biasa'.
7. Mass Effect
Salah satu kontroversi terheboh adalah saat Mass Effect 'dituduh' secara sepihak telah memasukkan konten berbau pornografi dalam game.
Penyebar isunya adalah postingan artikel dari seseorang bernama Kevin McCullough yang menuduh Mass Effect membolehkan player melakukan aksi pemerkosaan dan perilaku seks abnormal.
8. Resident Evil 5
Di saat dunia luas sedang prihatin dengan aksi menentang rasisme, Resident Evil 5 malah disinyalir 'mempraktekkan' unsur rasialisme dalam gamenya.
Hal ini dipicu dengan adanya anggapan bahwa RE 5 telah menonjolkan karakter utama berkulit putih yang membantai para zombi dari masyarakat Afrika (sebagian besar) dan Kaukasian.
9. Call of Duty
Siapa fans game shooting yang tidak mengenal seri game Call of Duty? Kepopuleran franchise ini sempat tercoreng ketika merilis seri Modern Warfare 2 pada tahun 2009, saat mengambil plot cerita perang Afghanistan, dengan pilihan untuk menembaki penduduk sipil di bandara.
Kemudian protes keras dari kalangan gamer muslim yang meminta untuk penghapusan map Favela dari Modern Warfare 2 karena menunjukkan kutipan dari Al Quran, dan akhirnya konten tersebut pun dihilangkan.
10. Tomb Raider
Kontroversi paling hangat yang terdengar di telinga para gamer tentunya menyangkut kasus plot cerita dalam game dimana karakter Lara Croft 'terlihat' akan diperkosa oleh seorang penjahat.
Terbukti, adegan itu sendiri tidak berujung pada aksi pelecehan seksual dalam game karena player diberikan dua pilihan aksi untuk membela diri sebagai Lara Croft, atau terima ajal dengan kematian yang cepat!

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...