THE STORY
A World called Ivalice,,,,
An Age when magic was commonplace
An Age when magic was commonplace
An Airship plied the skies
Ya, penggalan diatas cukup untuk menggambarkan setting FF XII. Mengambil setting dunia yang sama dengan Vagrant Story dan FF Tactics, namun beda waktu tentunya. Cerita dimulai ketika penduduk kota Rabanastre, ibukota Dalmasca sedang merayakan hari bahagia pernikahan Putri Ashe dari Dalmasca dan Pangeran Rasler dari Nabradia. Tak lama kemudian, Archadia menyerang Nabradia yang mengakibatkan Pangeran Rasler meninggal. Dalmasca pun ikut tunduk dibawah kaki Archadia, dan Raja Dalmasca, Raminas, tewas ditangan salah satu prajurit terpercayanya, Basch…dan putri Ashe pun dikabarkan meninggal karena tekanan yang berlebihan…
Dua tahun kemudian, seorang pemuda dari Rabanastre, Vaan, menyusup masuk kedalam istana Rabanastre ketika salah satu pejabat tinggi Archadia, Vayne Solidor, ditunjuk untuk memimpin Dalmasca. Tujuan Vaan menyusup tentunya ingin mencuri salah satu harta yang ada untuk dibagikan pada penduduk Rabanastre (tipikal Robin Hood). Vaan menyimpan dendam kepada Archadia karena telah membunuh satu-satunya kakak yang dia punyai, Reks. Tanpa sengaja Vaan bertemu dengan Balthier dan Fran yang juga ternyata mengincar barang curian Vaan.
Di saat yang sama pula, sekelompok pemberontak dipimpin oleh seorang wanita bernama Amalia menyerang istana Rabanastre. Tanpa disengaja Vaan ikut terseret kedalam pertempuran Archadia-pemberontak ini.Nantinya (seperti biasa) Vaan dkk akan bepetualang keseluruh Ivalice untuk menghalangi rencana jahat Archadia…
Karakter Pemain
Vaan
"One of these days I’ll fly an airship of my own. I’ll be a sky pirate, free to go where I will."
Profile
Vaan adalah protagonis utama di Final Fantasy XII. Berbeda dengan karakter utama di seri FF sebelumnya, dia sendiri tidak menjadi fokus jalan cerita. Vaan tidak tampil heroik layaknya Squall atau Cloud, dia bahkan tidak terlihat seperti leading character bagi party-nya. Meski demikian, sepanjang jalan FFXII menggunakan sudut pandangnya sebagai patokan penceritaan.
Latar belakang
Kehidupan Vaan bisa dibilang tragis. Orang tua Vaan meninggal karena sampar 5 tahun sebelum cerita FFXII dimulai. Ia sempat dirawat oleh Reks, kakaknya, dan Penelo beserta keluarganya. Tapi tak lama kemudian dia harus kehilangan kakaknya juga. Reks meninggal setelah terluka parah akibat pertempuran di Nalbina Fortress. Ia dikhianati oleh pimpinan pasukannya Captain Basch fon Ronsenburg yang sebenarnya adalah Judge Gabranth yang tengah menyamar. Vaan menemani Reks hingga saat kematiannya, karena kesalahpahaman ini ia kemudian menyimpan dendam terhadap Basch dan Archadian Empire.
Personality
Terlepas dari semua kebenciannya terhadap Archadian Empire, Vaan merupakan sosok yang ceria, easy going, dan energik. Sikap Vaan hampir bisa disamakan dengan Tidus. Seringkali berbicara tanpa berpikir panjang. Itulah yang terjadi saat ia mengetahui tentang panjangnya umur ras Viera. Vaan terkejut mengetahuinya dan langsung saja menanyakan umur Fran. Menanyakan umur seorang wanita biasanya dianggap tidak sopan, tapi itulah yang Vaan lakukan.
Setelah Ashe bergabung dengan party, peran Vaan hanya sekedar memberikan komentar, saran, pendapat dan semacamnya. Meski demikian, Vaan menyimpan cita-cita yang besar. Sepanjang permainan, ia berulang kali menyinggung soal impiannya menjadi sky pirate dan mengemudikan airshipnya sendiri. Dan ia beruntung bertemu dengan Balhtier, seniornya dalam sky pirating. Mereka sampai terlihat seperti guru dan murid.
Vaan memiliki ability yang mengarah kepada thief. Sejak awal permainan sudah diceritakan bagaimana Vaan menjalani hari-harinya sebagai pencopet. Awalnya Vaan tidak unggul dalam pertempuran fisik, ia malah terlihat agak lemah . Tapi seraya waktu berlalu, Vaan menjadi anggota tim yang sangat berharga karena statusnya bisa berkembang pesat. Meskipun thief, Vaan sangat berjiwa besar. Ia menahan keinginannya untuk membalas dendam terhadap Gabranth, pembunuh kakaknya, menyadari kalau hal itu tidak akan membawa Reks kembali.
Spin off
Setahun setelah event FFXII, yaitu di Final Fantasy XII :Revenant Wing, impian Vaan semakin mendekati kenyataan. Di awal permainan ia sudah mengemudikan airshipnya sendiri dan mencari harta karun bersama Balthier. Tapi sialnya, airship miliknya rusak saat meninggalkan Glabados Ruins. Untungnya bagi Vaan, tak lama kemudian ia menemukan sebuah airship misterius yang membawanya ke "sky continent of Lemurés". Karena airship ini berurusan dengan Vaan, wajar jika Vaan langsung mengklaim kapal ini sebagai miliknya hingga ditemukan pemilik aslinya. Sifat khas Vaan.
Selain di Revenat Wings, Vaan tampil kembali di FF Tactic A2: Grimoire of the Rift. Kali ini Vaan sudah tampil beda. Dia sudah mengenakan kemeja di balik rompinya. Selain itu, sepertinya dia sudah sukses sebagai sky pirate dengan Penelo sebagai partnernya. Dia bahkan sudah punya peniru, sky pirate lain yang ngaku-ngaku sebagai dirinya. Meski impiannya sudah jadi kenyataan, sifat ceria dan asal-asalannya tetap tidak berubah.
Ashe
"A Princess who had lost everything"
Latar Belakang
Tidak banyak yang bisa digali mengenai pembuatan karakter Ashe. Pertama desainernya adalah Akihiko Yoshida, yang sering bekerja sama juga dengan Yasumi Matsuno menjadi desainer karakter utama pada game Final Fantasy Tactics dan Vagrant Story. Kedua, model Ashe meniru struktur tubuh wanita Perancis namun tentunya dimasukkan unsur Asia pada wajahnya.
Debut
Salah satu heroine FF yang mempunyai gelar “janda termuda dan satu-satunya” pada serial FF. Ashe adalah gadis ke-2 yang mempunyai event pernikahan setelah Yuna dengan Seymour di FF X. Dua event pernikahan tersebut tentunya mempunyai alasan yang berbeda, dalam FF X Yuna terpaksa menikah dengan Seymour untuk menyelamatkan Sphira, sedangkan Ashe yang menikah dengan pangeran Rasler karena mereka berdua saling mencintai, walapun tak banyak juga yang menganggap pernikahan tersebut hanyalah agenda politik bagi kedua belah pihak kerajaan Dalmasca dan Nabradia.
Putri Ashe adalah anak satu-satunya dari raja Raminas. Sebelum kerajaan Archadia menginvasi kerajaan Dalmasca, Ashe sempat melakukan ceremony pernikahan dengan pangeran Rasler Heios Nabradia (event pada awal game). Sayangnya ketika Archadia datang menyerang kerajaan Nabradia, Rasler harus kehilangan nyawanya ketika melindungi negrinya tersebut. Diberitakan tak lama setelah kematian ayah dan suaminya, Putri Ashe melakukan bunuh diri karena tidak bisa menahan sedih…
Kenyataannya, Putri Ashe sengaja membuat berita palsu tersebut agar bisa melakukan gerakan bawah tanah dengan para pemberontak untuk merebut kembali negrinya dan membalas dendam kepada Archadia. Ashe pertama kali bergabung pada event Vaan sedang menyusup masuk ke istana Dalmasca dan melarikan diri dengan Balthier dan Fran lewat saluran bawah air sewaktu para pemberontak menyerang. Ashe pun tidak memberikan nama aslinya melainkan nama samaran, yaitu Amalia sebagai pemimpin para pemberontak.
Sejalan dengan bergulirnya cerita, nantinya Ashe akan bergabung dengan kelompok Vaan. Ashe berniat menemukan kekuatan yang mampu menumbangkan Archadia, yaitu Nethicite yang tersimpan jauh di dalam makam para Dynast-King dan dijaga oleh ras Occuria. Sayangnya, karena pengerjaan FF 12 yang kurang sempurna, Ashe tidak memiliki hubungan istimewa satupun dengan para karakter hero laki-laki (kecuali Rasler tentunya), sehingga tidak banyak event yang fenomenal yang diingat oleh para gamer seperti FF-FF terdahulu (misal adegan dansa Squall dengan Rinoa atau adegan kissing didalam air antara Yuna dengan Tidus).
Merchendaise
Walaupun belum seheboh karakter gadis FF lainnya, Ashe tetap dibuatkan merchandisenya oleh SE. Dan tetap diburu oleh para kolektor figure-figur FF.
Penelo
“I thought that this money was the people of Dalmasca’s property. The Imperials stole it from us, so it’s only fair that we take it back. It’s our duty as Dalmascans”
Penelo (atau Panelo untuk versi Jepangnya) merupakan salah satu karakter pendukung dalam FFXII. 5 tahun sebelum kejadian di FFXII, Penelo dan keluarganya hidup bahagia di Rabanastre sampai akhirnya keluarganya terbunuh saat perang antara Dalmasca dan Archadia bergejolak. Dan akhirnya ia dirawat oleh teman orangtuanya dari ras Bangaa, Migelo.
Ia dan Vaan adalah teman dekat. Pertemuan mereka berawal dari terbunuhnya kedua orangtua Vaan dan Reks yang menyebabkan mereka diadopsi oleh kedua orangtua Penelo. Ia sendiri cukup takut dengan keinginan Vaan untuk menjadi seorang Sky Pirate, karena ia takut akan terjadi apa-apa terhadap Vaan yang sudah dia anggap sebagai saudara sendiri.
Peran Penelo dalam game sendiri tidaklah banyak, ia hanya muncul di awal game untuk menasehati Vaan saat Vaan mencopet dari seorang prajurit. Walau demikian, ialah orang pertama yang bertemu dengan Balthier, sang Sky Pirate. Dan karena pihak-pihak yang tidak senang dengan Balthier mengira Penelo ada hubungan dengannya. Maka mereka menculik Penelo, berharap agar Balthier mau menolongnya.
Setelah Balthier dating dan membebaskannya, iapun melarikan diri sendiri dan ditangkap oleh pasukan Archadia. Disini, ia bertemu dengan Larsa Ferrinas Solidor yang ternyata adalah adik dari Vayne Carudas Solidor. Karena rasa percaya dengan Larsa, maka Larsa pun memberikannya Nethicite yang berguna saat melindungi Vaan dan timnya saat diserang oleh Judge Ghis di Leviathan.
Sejak saat itu, Penelo bergabung dengan Vaan dan saling bertukar informasi tentang dunia Ivalice yang mereka ketahui, hingga akhirnya di akhir perjalanan mereka mengalahkan Vayne dan bergabung dengan Vaan sebagai Sky Pirate dan mendukungnya terus.
Saat Revenant Wings yang bersetting satu tahun sesudahnya, ia masih menjadi seorang Sky Pirate bersama Vaan. Namun sejak hancurnya Glabados Ruins yang menyebabkan kapal mereka hilang. Mereka mulai menjalani hari-hari sebagai orang biasa di Dalmasca. Tentu saja, Penelo merasa lega karena ia tak lagi harus mencemaskan Vaan yang selalu membuat tindakan mengagetkan.
Tidak semulus itu, keinginan Vaan untuk menjadi Sky Pirate masih dipendam olehnya hingga Vaan melakukan tindakan nekat mencuri kapal milik salah seorang prajurit dan memulai petualangannya kembali. Di Lemures, mereka bertemu degan prajurit yang terluka bernama Velis dan Llyud, Penelo merawat luka-luka mereka dan menjadi sahabat.
Suatu ketika, Penelo menyadari bahwa sebanarnya Velis sudah mati, dan dengan kekuatannya, ia menunjukkan wujud aslinya sebagai Judge of Wings dan berniat menghabisi seluruh teman-temannya. Namun Penelo justru malah menahan yang lain dan tidak berniat untuk melukai temannya sendiri. Penelo sendiri merupakan karakter pendukung yang sangat memperhatikan teman-temannya, dan tentu saja sikap itulah yang membuat ia juga disenangi oleh yang lain. Walau dia memiliki kemampuan memasak yang ‘buruk’, ia juga tipe orang yang mau berusaha dan meningkatkannya, dilihat dari kenekatan dia untuk mengadakan makan malam bersama di Galbana.
Sedikit tambahan, pada waktu art FFXII pertama kali keluar, diperlihatkan Ashe yang sedang berdiri dan Vaan yang sedang duduk. Namun beberapa bulan kemudian, muncullan gambar Penelo yang sedang duduk dan cocok dipasangkan dengan Vaan dibandingkan Vaan dengan Ashe. Penelo juga muncul dalam FFTA2 dan Itadaki Street Portable.
Balthier
"I'm the leading man"
Latar belakang
Dalam pembuatan karakter Balthier di tonjolkan lebih memiliki sikap pemimpin, bahkan ada yang lebih suka Balthier sebagai karakter utama didalam final fantasy XII ketimbang Vaan. Meskipun demikian dia didesain oleh Akihiko Yoshida untuk menjadi karakter yang paling menarik dalam game tersebut. Dia merupakan karakter yang paling tinggi diantara ke enam karakter utama. Akihiko Yoshida menyatakan bahwa desain pakaian khusus terinspirasi dari pakaian dari periode waktu yang berbeda dalam sejarah. Sepatu yang dikenakan sendiri oleh Balthier mirip dengan sepatu tentara romawi kuno. Didalam konferensi pers wawancara, Akihiko ditanyai bahwa apakah ia terinspirasi dari karya Tetsuya Nomura yang merupakan desainer populer untuk seri final fantasy lainnya. Ia tidak menyangkal bahwa ia memang terinspirasi dari karyanya Tetsuya Nomura. Mungkin salah satunya adalah ikat pinggang Balthier yang terletak bersilangan yang hampir menyerupai ikat pinggang Squall Leonheart yang terdapat di FFVIII. Itu tidak berarti Akihiko hanyalah seorang ”Peniru”. Karakter lain yang dirancang oleh Nomura, Seymore Guado dari Final Fantasy X (2001) memiliki gaya rambut yang aneh mirip dengan Ashley Riot, dirancang oleh Akihiko, dari Vagrant Story (2000), game lain yang dibuat Square-Enix. Meskipun ada kemungkinan bahwa kedua desainer mempengaruhi satu sama lain, desain mereka berdua jelas berbeda satu sama lain.
Debut
Seorang pria dengan kecerdasan yang tinggi, pesona, dan masa lalu yang misterius. Dia menjelajahi langit Ivalice dengan patnernya (Fran) dalam mencari harta karun. Balthier bukanlah seorang bajak udara biasa, masa lalunya terselubung dengan misteri dan ia pernah meninggalkan sebuah kebebasan yang dianggap sebagai kehormatan baginya. Dan Balthier bukanlah karakter yang gampang ditebak dengan hanya beberapa penjelasan kalimat saja.
Lahir di 684 Old Valendian, Balthier adalah anak ketiga dari Dr Cid. Pada usia enam belas tahun, ia diangkat menjadi Hakim Archadian, meskipun tidak diangkat menjadi Hakim Magister. Enam tahun sebelum permainan alur cerita, setelah ayahnya kembali dari Giruvegan, ia menyadari bahwa kewarasan ayahnya itu perlahan-lahan mulai memudar, karena ayahnya sering berbicara sendirian. Hubungan mereka semakin renggang, dan akhirnya Ffmran tidak tahan melihat ayahnya lagi. Ditambah dengan Archadia yang semakin agresif mengincar negara lain. Hal itu membuat Ffmran memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai Hakim dan melarikan diri, mencuri kapal tempur prototipe baru sebagai sarana untuk melarikan diri dari Archades. Sejak saat itu ia pergi mengucilkan diri dan memperbaharui kapalnya yang dicuri, sehingga tidak mirip lagi dengan desain asli dan menamakannya Strahl.
Setelah itu ia menggunakan nama Balthier sebagai nama samaran untuk membantu menghilangkan ikatan dengan Archades. Dan selama itu juga ia telah berpartnership dengan Fran, meskipun didalam game tersebut tidak dijelaskan secara spesifik kapan, dimana atau bagaimana.
Balthier masuk ke dalam cerita utama ketika Vaan sedang mencuri barang dari Royal Palace Rabanastre. Melihat pencuri muda itu mencuri Goddess Magicite, Balthier menuntut agar Vaan menyerahkannya kepada Balthier. Sebelum Balthier mengambil Goddess Magicite, Ifrit menyerang, membuat Balthier melarikan diri dengan Vaan. Selama pelarian mereka, hover milik Fran jatuh ke Garamsythe Waterway, dan mereka terpaksa bekerja sama.
Setelah kekalahan Vayne, sementara Vaan dan lainnya telah pergi, Balthier dan Fran tertinggal dibelakang untuk menyalakan Bahamut dan membawanya pergi dari Rabanastre agar tidak hancur diatas Rabanastre. Meskipun dia berhasil, Balthier dan Fran percaya pasti mereka akan mati dalam kecelakaan. Setelah setahun kemudian Balthier mengambil Strahl dari Vaan dan Penelo, dan meninggalkan Ashe sebuah catatan dan cincin, yang telah dipinjamkan sebagai pembayaran atas jasa-jasanya dalam cerita sebelumnya. Di catatan yang di tinggalkan Balthier untunk Ashe berisi bahwa Balthier akan pergi ke Cache of Glabados di Istana Bervenia, dan berharap bahwa Vaan dan Penelo dapat ikut bergabung pergi kesana.
Didalam cerita ini sendiri Balthier mempunyai hubungan istimewa dengan Fran, meski itu hanya partnership.
Merchandise
Merchandise model Balthier sangat banyak beredar di pasaran , bagi para penggemar Balthier tidak usah khawatir akan kehabisan, karena didalam FFXII ini Balthier cukup menarik perhatian para penggemar FFXII.
Fran
"I have discarded Wood and village. I won my freedom. Yet my past had been cut away forever. No longer can my ears hear the Green Word. This…solitude, you want, Mjrn?"
Fran merupakan satu-satunya Main Playable Character yang bukan berasal dari ras Hume. Ia merupakan penduduk asli Eruyt Village, desa tempat tinggal rasa Viera, namun pergi dari sana kurang lebih sejak 50 tahun yang lalu untuk berkelana di Ivalice. Viera yang umurnya tidak diketahui dengan pasti ini memiliki dua orang saudara kandung, Jote dan Mjirn.
Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan Balthier dan menjalin hubungan sebagai rekan kerja. Fran merupakan pemberi bantuan yang sangat baik bagi Balthier karena ia ahli dalam banyak bidang, terutama dalam urusan senjata dan mesin. Ia dipercaya untuk mengurus Strahl, Airship milik Balthier.
Pertemuan pertama Fran dengan Vaan terjadi pada saat even pencurian Goddess’ Magicite di Royal City of Rabanastre yang dilakukan oleh Vaan. Saat itu Balthier sedang bersamanya mengendarai Hoverbike. Goddess’ Magicite menyerap seluruh energi kendaraan tersebut dan mengakibatkan mereka bergabung untuk melarikan diri dengan berjalan melewati Garamsythe Waterway.
Personality
Tidak banyak berbicara kecuali diperlukan merupakan salah satu ciri khasnya. Viera yang memiliki banyak keahlian ini merupakan orang yang bijaksana, di mana hal-hal yang ia katakan mengandung makna yang dalam. Meskipun terlihat kalem, Fran sebenarnya memiliki sense humor yang cukup baik.
Meskipun bekerja bersama Balthier, pertemuan pertama Fran dengannya tidak pernah diceritakan di dalam gamenya, termasuk seri Revenant Wings. Hubungan mereka hanyalah sebatas rekan kerja profesional, meskipun terkadang ada perkataan atau adegan tertentu yang menujukkan lebih dari sekedar rekan kerja. Salah satu adegan dalam Revenant Wings menunjukkan Fran yang berkata bahwa cara Balhtier merayunya ‘berbeda’ dengan Tomaj yang menggunakan hadiah dan bunga.
In Battle
Sebagai seorang viera, Fran memiliki status yang bisa dikatakan merata. Status Magic-nya adalah kedua terendah setelah Balthier. Vitality yang dimilikinya adalah yang kedua terendah setelah Basch. Strength yang dimilikinya juga yang kedua terendah setelah Penelo.
Meskipun memiliki MP yang cukup tinggi dibandingkan para karakter pria, MP yang ia miliki adalah yang paling rendah dari seluruh karakter wanita. Hal ini bisa diatasi dengan cara mempelajari Quickening yang ia miliki secepatnya.
Status Development
Berdasarkan karakteristi statusnya, Fran cocok menggunakan Green Magick, karena tidak ada pengaruh dari status Magic sehingga ia dapat menjadi support yang baik di samping sebagai penyerang.
Initial Equipments
Ketika bergabung untuk yang pertama kalinya dengan party, Fran memiliki senjata default berupa bow. Untuk armor, ia didesain menggunakan Light Armor sebagai Default armornya. Hal ini didukung dengan License awalnya yang berupa Bows dan Light Armors telah terbuka dari awal.
Catatan:
- Setelah player mengcast Magick sebanyak 200 kali, Sprite dari Fran akan muncul di dalam Sky Pirate Den dan player akan mendapat gelar Spellsinger. Sprite tersebut berasal dari Revenant Wings.
- Selain di serial Final Fantasy XII, Fran juga muncul di game Itadaki Street Mobile dan juga Dragon Quest.
- Pengisi suara Fran untuk versi Jepang (Rika Fukami) adalah pengisi suara untuk Sailor Venus dari serial Sailor Moon.
- Meskipun memiliki senjata default berupa bow dan merupakan ras Viera, Fran adalah karakter yang memiliki Speed terendah dibandingkan karakter lainnya.
Basch
Basch sebenarnya diplot menjadi tokoh utama pada pada FF 12. Tapi dijelaskan oleh tim FF 12 kalau tokoh utama yang bertipe “strong man in his prime” seperti pada Vagrant Story ternyata tidak begitu popular dan disukai oleh fans. Sehingga Basch harus merelakan posisi karakter utama pada Vaan yang lebih feminim. Saya pribadi lebih setuju kalau Basch yang mengisi peran utama dibanding Vaan. Karena Basch mempunyai cerita latar belakang yang lebih menarik dan kompleks dibanding Vaan. Desainer Basch masih tetap Akihiko Yoshida.
Debut
Basch adalah kapten dari Order of the Knights Dalmasca. Basch merupakan kapten yang paling disegani karena prestasinya yang tinggi dan kapten yang tegas namun juga baik hati. Basch berbeda dengan kapten-kapten lainnya yang dipilih dari kalangan bangsawan, karena Basch berasal dari kalangan rakyat biasa.
Sewaktu Archadia menyerang Nabradia, Basch mendampingi suami putri Ashe yaitu pangeran Rasler. Sayangnya Basch tak mampu melinduni pangeran Rasler dari panah yang menembus dadanya…Setelah kegagalan tersebut, Basch bersama pasukan Dalmasca dan Nabradia lainnya berniat menolong Raja Raminas. Namun usahanya pun gagal karena pihak musuh sudah datang terlebih dahulu dan membunuh Raja Raminas. Lebih parahnya lagi, Basch dijadikan kambing hitam sebagai pembunuh Raja Raminas alias pengkhianat. Basch pun dihukum di dungeoun Nalbina selama 2 tahun. Sampai akhirnya datang Vaan, Balthier, dan Fran yang juga tertangkap dan ingin meloloskan diri dari sana. Mereka lalu membebaskan Basch namun tetap bersikap waspada karena mengetahui Basch adalah seorang pengkhianat.
Namun Basch tetap memegang kesetiaannya pada kerajaan Dalmasca, telebih lagi setelah menemui Putri Ashe. Nantinya Basch akan menjadi anggota Putri Ashe dan yang lainnya dalam mengalahkan kerajaan Archadia.
(Sumber: ffcrystalesia)
0 komentar:
Posting Komentar