Mata  gunanya untuk melihat. Tapi tahukah Anda bahwa ada binatang yang sama  sekali tidak mempunyai mata dan sebaliknya ada binatang yang matanya  sampai delapan buah?
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tuhan  telah mengaturnya. Mata makhluk ciptaannya itu disesuaikan dengan  kegunaannya. Oleh karena itu kemampuan dan penempatannya disesuaikan  dengan kebutuhannya. 
Ada  yang diciptakan-Nya untuk malam hari ada yang untuk siang hari atau  untuk kedua-duanya. Ada yang untuk keperluan penyerangan atau sebaliknya  ada yang untuk membela diri. Masing-masing itu memiliki kekurangan dan  kelebihannya.
Bajing / Tupai
Mata  Bajing atau Tupai terdapat di kedua sisi kepalanya, dan berada pada  kedua pipi-pipinya yang bentuknya melandai ke depan dan menyerupai  kerucut. Dengan demikian ia memiliki pandangan yang tajam ke arah depan.

Akan  tetapi letak mata itu cukup dekat dengan pangkal kepalanya sehingga  melalui kepalanya itu sambil lari memanjat pohon ia dapat melihat  melalui punggungnya apakah ada yang mengejar atau tidak. 
Atau  sambil lari di atas tanah ia dapat melihat ke atas untuk mengawasi  burung elang yang mengejarnya. Akan tetapi disamping kelebihannya itu ia  mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat melihat dengan mudah ke arah  samping.
Burung Elang

Mata  burung Elang memiliki ketajaman penglihatan yang luar biasa untuk  berburu. Ia dapat melihat seekor kelinci yang melompat-lompat diantara  semak-semak ribuan kaki di bawahnya. 
Kelinci

Akan  tetapi si kelinci yang diburu itu memiliki mata di kedua belah  kepalanya yang tempatnya sedemikian rupa sehingga dapat melihat elang  yang memburunya dan yang sedang menukik untuk menyambarnya. Sekarang  tinggal binatang yang mana yang beruntung.
Burung Hantu
Burung  Hantu memiliki mata yang letaknya tidak seperti mata burung pada  umumnya yaitu di kiri kanan kepala, akan tetapi di bagian depan mukanya.  Penglihatannya sangat tajam dan dapat mengamati mangsanya dengan jelas  dalam keredupan maupun dalam kegelapan malam.

Akan  tetapi untuk menentukan tempat mangsanya ia lebih mengutamakan  pendengarannya. Ia dapat menentukan dengan tepat posisi tikus dari suara  dedaunan yang terusik oleh gerakan tikus mangsanya itu. 
Burung  hantu sebagai pemburu pada malam hari memiliki mata yang besar sekali,  sedemikian besarnya sehingga bola matanya tidak dapat digerakkan di  dalam rongga matanya itu. 
Untuk  menengok ke samping ia harus memutarkan lehernya dan ia dapat  melakukannya sampai menengok ke belakang sekalipun. Selain dari pada itu  matanya itu tajam sekali sehingga di dalam cahaya redup, dimana mata  manusia tidak dapat malihat apapun, ia dapat menemukan mangsanya.
Burung Robin
Burung  Robin, sejenis burung Murai yamg ada di Eropa tidak dapat melihat  sesuatu dengan jelas yang berada beberapa cm di depannya. Agar dapat  medilihat jelas, mangsanya itu harus berada pada jarak yang agak jauh. 

Untuk  dapat melihat mangsanya, misalnya seekor cacing, ia berdiri tegak dan  menggerakkan kepalanya ke arah belakang, sehingga matanya itu ada pada  jarak “dapat melihat”. 
Rupanya  seperti orang yang rabun dekat, untuk melihat benda dengan jelas  (misalnya untuk dapat membaca) orang rabun dekat itu harus menjauhkan  benda itu beberapa cm dari padanya. 
Kucing
Kucing  adalah binatang piaraan yang sangat kita gemari. Ia termasuk binatang  “noctural” yaitu binatang yang memburu mangsanya baik pada siang hari  maupun pada malam hari. 

Oleh  karena itu mata kucing bisa menyesuaikan diri baik untuk siang hari  maupun untuk malam hari. Biji matanya (pupil) tidak bundar sebagaimana  kebanyakan binatang- lainnya, melainkan lonjong (oval). Pada malam hari  bentuk yang lonjong itu terbuka melebar sedang pada cahaya yang kuat  atau terang mengecil sampai menjadi bentuk celah. 
Mata  seekor kucing akan berpijar (seperti menyala) bila disoroti cahaya  lampu yang kuat, karena dibagian belakang matanya itu terdapat lapisan  selaput yang bekerja seperti cermin yang memantulkan kembali cahaya yang  mengenainya. Selain daripada itu didalam matanya itu terdapat sel-sel  yang sangat peka terhadap cahaya yang redup. Akan tetapi sel-sel itu  tidak dapat membedakan warna alias buta warna.
Ikan
Kedua  mata kita itu merupakan suatu kesatuan, melirik bersama-sama ke arah  yang sama dan melihat benda yang sama pula. Demikian pula pada mamalia  dan burung. Akan tetapi tidak demikian halnya pada ikan, terutama ikan  yang pipih, yang matanya itu terdapat di kiri dan kanan kepalanya. 

Pada  kelompok ikan (demikian juga pada bunglon) kedua mataya itu bekerja  masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain, misalnya  mata kiri mengarah ke depan sedang mata kanan mengarah ke belakang. 
Dengan  demikian penglihatannya itu dapat mencakup jarak dan daerah pandang  yang luas, karena dapat melihat kepada dua arah yang berbeda secaara  simultan. Ikan tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip  (selalu melotot). Dengan demikian air selalu dapat membersikannya dan  karena itu matanya selalu bersih.
Laba-Laba
Mata  laba-laba merupakan suatu gabungan beberapa mata. Setiap mata memiliki  lensa dan sel penerima berkas cahaya sehingga tampak seperti faset yang  terpisah-pisah dan biasanya tersusun dalam kelompok-kelompok atau  rumpun-rumpun pada punggung kepalanya. 

Laba-laba  yang menangkap mangsanya dengan jaringnya dan menunggu mangsanya  terperangkap, tidak begitu bergantung pada penglihatannya seperti  laba-laba pemburu. Oleh karena itu baginya tidak menjadi masalah sifat  rabun dekatnya itu.
Laba-laba pemburu mempunyai  rumpun mata yang terdiri dari delapan buah mata yang terdapat pada  punggungnya. Tiap-tiap mata dilengkapi lensa dan sel-sel yang dapat  menangkap berkas cahaya. 
Walaupun  tidak ada seekor laba-laba yang dapat melihat dengan jelas suatu benda  yang letaknya pada jarak lebih dari 30 cm, laba-laba pemburu itu dapat  mengikuti gerakan sekecil apapun dari bayangan mangsanya yang  berpindah-pindah dari satu mata ke mata berikutnya.
Sumber : memedsakri.blogspot.com
 
 



 
 
 
 





 
0 komentar:
Posting Komentar