Biological Weapon atau senjata biologis, adalah istilah untuk penggunaan pathogen (bakteri, virus atau organisme yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan) sebagai alat untuk menyerang, merusak, bahkan membunuh. Senjata biologis dinilai sebagai alat penyerang paling ampuh setelah Nuklir, karena dapat menyebar dalam waktu singkat dan tidak memandang siapapun sebagai korbannya. Penyebaran juga sulit untuk dideteksi karena kebanyakan senjata biologis ukuran mikro. Oleh karena itu, penggunaan senjata biologis bisa jadi sangat berbahaya ketika penyebarannya tidak dapat dikontrol. Seperti T-Virus yang diciptakan Umbrella dalam game Resident Evil, senjata biologis bahkan dapat menyerang penciptanya sendiri!! Jika sebuah senjata biologis diciptakan tanpa dibuat penawar atau penangkalnya lalu menyebar dan tak terkendali, maka it can be the end of the world. History of Biological Weapon Senjata biologis mengalami beberapa fase perkembangan seiring dengan perjalanan waktu. Sebelum abad 20, penggunaan senjata biologis terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu meracuni makanan atau minuman dengan material berbahaya, menggunakan microorganisme untuk menginfeksi makhluk hidup, dan menyisipkan material biologis kedalam bahan sandang. Pada abad ke-6 sebelum masehi, bangsa Asyiria pernah meracuni musuh mereka dengan menyebarkan sejenis jamur yang dapat menimbulkan efek delusi(khayalan). Sementara bangsa Solon dari Athen, pada abad yang sama, menggunakan tumbuhan beracun bernama Varetrum untuk meracuni sumber air bangsa Phocaea selama masa penyerangan. Dan pada abad ke-4 sebelum masehi bangsa Scythian melapisi panah yang dilumuri dengan kotoran hewan, dengan maksud menimbulkan infeksi pada luka yang diderita oleh musuh. Black Death adalah nama wabah yang paling mengerikan pada abad pertengahan. Tercatat wabah penyakit yang disebabkan senjata biologis tersebut merenggut nyawa sepertiga dari penduduk Eurasia, termasuk daerah pusat Asia, Timur tengah dan Eropa. Diduga penyebaran Black Death diperkuat oleh tentara mongol yang pada masa itu menjelajah ke berbagai belahan Eurasia untuk melakukan perdagangan dan perjanjian politik. Saking hebatnya dampak kematian yang disebabkan, Black Death tercatat sebagai wabah yang mengubah sejarah populasi dan perkembangan bangsa Asia dan Eropa!! Pada abad pertengahan, cara menyebarkan senjata biologis yang paling populer adalah menyebarkan mayat yang terinfeksi ke kawasan musuh. Manusia yang terjangkit penyakit bubonic lalu meninggal, sebagian besar tidak dikuburkan atau dibakar tapi dilempar dengan ketapel raksaksa ke benteng musuh. Di tahun 1346, mayat prajurit Tatar dilemparkan melewati kota Crimean of Kaffa (sekarang Theodosia). Aksi ini disinyalir sebagai penyebab awal mewabahnya Black Death di Eropa. Aksi ini menyebarkan penyakit dengan melemparkan mayat kembali terjadi di tahun 1422, dilakukan oleh bangsa Hussite untuk menyerang istana Bohemia. Dan tahun 1710, ketika Rusia menyerang Swedia dengan menyebarkan mayat terinfeksi di sisi dinding kota Reval (Tallin). Pada era modern, senjata biologis yang digunakan lebih banyak berupa virus maupun bakteri penyakit mematikan. Beberapa jenis penyakit yang pernah digunakan untuk senjata perang adalah anthrax, ebola, Marburg virus, Bubonic plague, kolera, brucellosis, Q fever, machupo, Yellow Fever, serta cacar air. Ketika cacar air belum ditemukan obatnya, penyakit tersebut menjadi andalan senjata biologis utama bagi beberapa negara. Cara penyebarannya adalah dengan menisipkan kain selimut yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar ke kawasan musuh yang dituju. Bangsa amerika pernah menggunakan taktik tersebut untuk melemahkan kekuatan bangsa Indian. Pengembangan senjata biologis disinyalir terjadi pada masa perang dingin, walau tidak ada satupun negara yang terlibat mengaku. China dan Korea Utara menuduh Amerika pada saat itu tengah mengembangkan senjata biologis khusus yang disebarkan melalui serangga. Senjata itu digunakan pada masa perang Korea di tahun 1950-1953. Aksi tuduh-menuduh yang memanasakan suasana antar bangsa akhirnya membuat Nixon mencetuskan undang-undang penghentian produksi senjata biologis di bulan November 1969, dan banyak negara menyetujui keputusan ini. Pusat-pusat penelitian senjata biologis pun akhirnya ditutup dan dihancurkan. BIOLOGICAL and Toxic Weapons Convention Penciptaan dan penyimpanan senjata biologis dinyatakan melanggar hukum dalam undang-undang khusus bernama BIOLOGICAL and Toxic Weapons Convention (BTWC) pada tahun 1972, yang ditandatangani oleh lebih dari seratus negara. BWC, yang masih bertahan sampai sekarang, menegaskan pelanggaran keberadaan senjata biologis yang dapat memberikan dampak wabah penyakit dan kematian pada masyarakat tertentu di berbagai belahan dunia. Namun anehnya, undang-undang ini hanya melarang penciptaan dan penyimpanan tapi tidak mencantumkan larangan pada penggunaan senjata biologis!! Setelah melewati beberapa proses diskusi lanjutan ternyata penggunaan senjata boilogis dalam cakupan pertahanan negara dan pembasmian hama masih dapat diperbolehkan, dengan catatan tidak membahayakan nyawa manusia. Penggunaannya pun harus dikontrol dengan ketat untuk menghindari penyebaran liar dari senjata biologis. BIOLOGICAL WEAPON ON RESIDENT EVIL Umbrella Corporation melakukan serangkaian penelitian dalam mengembangkan senjata biologis, atau dikenal dengan sebutan B.O.W. (Bio Organic Weapon). Contohnya adalah Tyrant, monster pembunuh mengerikan yang dihadapi Chris Redfield. Selain memiliki kekuatan dashyat dan cakar yang tajam, makhluk ini sangat sulit untuk dibunuh karena beberapa kali ia bisa hidup kembali dan bermutasi menjadi makhluk yang lebih berbahaya!! Masih banyak B.O.W. lain diciptakan oleh Umbrella seperti Hunter atau Licker yang tidak kalah mengerikan. Virus juga menjadi salah satu senjata maut buatan mereka, misalnya T-Virus serta G-Virus, dimana senjata biologis ini menjangkiti manusia dan hewan lalu mengubah mereka menjadi zombie. Jika zombie tersebut menggigit seseorang maka lambat-laun virus itu akan menyebar ke tubuh korbannya dan mengubah mereka menjadi zombie juga!! Virus serupa dapat dijumpai juga dalam seri film layar lebar 28 Days Later dan 28 weeks Later. Senjata Biologis dalam dunia fiksi lebih berkarakteristik mengubah makhluk hidup menjadi monster berbahaya dengan proses mutasi. Namun tidak jauh beda dengan dunia nyata, penggunaan senjata biologis dalam dunia fiksi diwarnai dengan berbagai konspirasi oleh pihak-pihak terselubung |
SlideShow
"MY PET: SPIDERREV"
0
Senjata Paling Menakutkan Buatan Manusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar