Indonesia telah digemparkan dengan insiden 10 April 2005, ketika Dewa, group band terkenal di republik ini, khususnya ahmad dhani sebagai konseptornya, didakwa telah memijak kaligrafi kalimah ALLAH berbentuk bintang yang disiarkan secara langsung oleh saluran TransTV. Kaligrafi tersebut merupakan lambang album terbaru Dewa, Laskar Cinta.
Ustaz Wahfiuddin, seorang pendakwah terkenal yang secara kebetulan menonton siaran langsung itu telah membuat aduan ke stasiun TV tersebut, mendakwa logo yang dipijak oleh Dewa sebenarnya adalah kaligrafi kalimah 'ALLAH'. "Orang yang mengenal huruf Arab dan sedikit faham mengenai seni akan langsung mengetahui bahawa logo di lantai yang diinjak-injak itu adalah kalimah ALLAH," katanya. Aduan itu segera diberi perhatian oleh Pengarah TransTV, Ishadi SK dan sudut penggambaran kamera diubah hingga akhir pementasan.
Pihak Trans TV lalu mengundang Ustaz Wahfiuddin untuk berdepan dengan Ahmad Dhani selaku pemimpin dan konseptor group band Dewa, untuk mengurai kekusutan dan menjernihkan semua keadaan yang bersebab pada kaligrafi dan dakwaan Ustaz Wahfiuddin. Ustaz Wahfiuddin telah menunjukkan kepada Ishadi dan Ahmad Dhani sendiri sebuah buku berjudul 'The Cultural Atlas Of Islam' karya Prof. Dr Ismail Faruqi yang memaparkan gambar bintang yang sama berupa tulisan kaligrafi Arab dari ungkapan 'LAFDHUL JALALAH'(ALLAH). Ahmad Dhani berusaha menafikan dengan mengatakan terdapat perbedaan antara'LAFDHUL JALALAH' dan Laskar Cinta kerana lambang yang dipijak itu sudah dimodifikasikan. "Dhani telah memodifikasikannya dengan mengisi bahagian tengah dari huruf terakhir (ha). Tapi bagi orang yang mengenal huruf Arab, modifikasi itu tidak mengubah bentuk dan maknanya secara signifikan," kata Ustaz Wahfiuddin.
Didin Sirajuddin AR dari Lembaga Kaligrafi Al Quran (LEMKA) setuju bahwa lambang kaligrafi Laskar Cinta adalah simbolik dari kaligrafi Arab 'LAFDHUL JALALAH'. Ketika ditanya mengenai perbedaan seperti yang dinyatakan Ahmad Dhani, Didin berkata, lambang itu tidak sepenuhnya mirip tapi ia boleh dibaca dengan tulisan kufi (kubisme) sebagai ungkapan ALLAH. Selepas pertemuan Wahfiuddin dan Ahmad Dhani, pengurus Dewa, Dian, menganggap isu tersebut telah selesai.Kemelut itu bagaimanapun tidak reda sebagaimana yang diperkirakan.
link film bisa di klik di bagian video blog ini,
atau klik channel youtube dibawah ini:
atau klik channel youtube dibawah ini:
Apakah benar Ahmad Dhani keturunan Yahudi??,
Sebelum membahas lebih jauh tentang simbol, kita perlu ketahui siapa sebenarnya Ahmad Dhani Manaf, sang komadan grup musik ini. Dalam Album Laskar Cinta, Dhani menulis sebagai berikut : DHANI THANKS TO : JAN PIETER FREDERICH KOHLER ( THANKS FOR THE GEN ) …, Siapakah JAN PIETER FREDERICH KOHLER??
Merunut silsilah keluarga, pemilik nama tersebut ternyata ayah dari ibu kandung Ahmad Dhani, alias kakeknya. Ibunya sendiri bernama Joyce Theresia Pamela Kohler. Jan Pieter Frederich Kohler adalah orang Yahudi Jerman. Secara jujur Dhani berterima kasih atas gen Yahudi yang ia terima dari sang kakek. (THANKS FOR THE GEN). Bisa jadi karena kebanggaannya mewarisi gen dari opa-nya.
Mengapa dalam album – album grup musik Dewa 19 banyak simbol aneh??
Dhani sering tampil dipanggung dengan memakai kalung Bintang David (simbol Zionis-Israel).
Pada cover album pertama DEWA 19, terdapat gambar Piramida Tak Sempurna (Unfinished Pyramid). Piramida tersebut terpancung dibagian ujungnya. Lambang tersebut sudah dikenal luas sebagai salah satu lambang Yahudi ,lambang gerakan Masonis – salah satu organisasi Yahudi, dan juga lambang tsb pada uang 1 dollar Amerika. Dan untuk
diingat, dalam mitologi Judaisme angka “19” dikenal sebagai “Dark Star” (Bintang Kegelapan).
Jika dicermati dengan seksama, cobalah untuk memperbesar gambar puncak pyramid yang ditutupi kabut (misalnya dengan program Windows Picture & Fax Viewer, puncak piramid itu di zoom-in (+) beberapa kali), maka terlihat dipuncak piramid itu-walau agak samar, ada sesuatu yang tidak lancip, malah berwarna gelap yang cenderung berbentuk bulat yang bisa jadi merupakan bola, lingkaran, atau juga bisa sebuah mata
Dalam album “TERBAIK TERBAIK”, Pertama, secara jelas dimuat simbol Dewa Ra (Dewa matahari dalam mitologi Mesir Kuno). Dalam agama Yahudi (Judaisme) Dewa Ra diklaim sebagi salah satu Tuhan mereka. Pada Sinagog (rumah ibadah Yahudi) lambang ini lazim di pajang.
Kedua, terdapat pula lembaran satu Protocol Of Zions (Ayat-ayat Iblis) dalam bahasa Ibrani. Untuk menyamarkan, Protocol of Zions dalam cover album ini diletakkan secara terbalik horizontal. Yang sisi kiri dipindah kekanan dan sebaliknya. Untuk membacanya hadapkan dulu ke depan cermin
Ketiga, terdapat foto empat personil Dewa tengah berdiri dibawah gambar lingkaran dengan satu titik di tengahnya (Circle with a dot), gambar ini dikenal sebagai symboll occultism/organ perempuan yang merupakan gerakan pemuja setan dan dianggap juga sebagai penjelmaan simbol mata setan(The Evil Eye),. Berikut ini cuplikan dari
Bulletin Masonis (organisasi Yahudi): Since the Satanist worships the Sex Act, he must have a symbol of the female organ, to go along with male organ- the Obelisk. And , indeed, Satanist do have a symbol of the female organ – the Circle. And, when a point is added to the middle of the circle, you have the complete sex act, the male being the point and the female being the circle (Point With A Circle” Masonic Short Talk Bulletin, August, 1931, Vol.9,No.8, Reprinted July,1990, p.4)
Bagi anda pengguna Macromedia Fontographer 4.11/9/99. Anda bisa lihat Occult Symbol yang berpola huruf Ibrani, terdapat circle with a dot” Dalam cover Album THE BEST OF DEWA 19 (1999), Pertama, Secara kasat mata ada dua lambang yang dimuat: adalah tulisan tangan italic yang ditumpuk jadi satu sehingga membentuk garis lurus. Satu garis horizontal, satunya lagi vertical, dan saling bersilangan seperti salib miring.
Cover berbentuk horizontal ini baru memiliki arti jika diberdirikan atau diputar 90 derajat kearah kiri (lihat tanda panah biru di sudut\kanan bawah cover tsb, itu bukan sekedar gambar panah tapi suatu instruksi) agar ‘pesan’nya sampai. Dikepala salib terdapat gambar personil Dewa yang jika dicermati membentuk sebuah bulatan. Ini sama dengan symbol okultisme yang terdapat dalam lambang Dewa Horus.
Kedua, Juga dicover depan. Di sudut kiri bawah ada gambar kepala seorang gadis dengan rambut panjang terurai, dikepala si gadis seolah ada pusaran air. Jika diperbesar
maka akan terlihat bahwa “pusaran air” dan rambut si gadis itu sesungguhnya adalah mata dari Dewa Horus.
Ketiga, dipermukaan cakram digital (CD) juga berisi symbol okultisme Dewa Horus (juga ada tanda panahnya)
Keempat, dicover yang berisi lirik lagupun, jika di rotasi 90 derajat akan terlihat simbol yang sama. Garis putih yang ada diatasnya hanya sebagai ‘pengelabuan’
, namun intinya adalah garis saling menyilang seperti salib dengan lingkaran di bagian atasnya
Dalam cover Album BINTANG LIMA (2000), Gambar sayap dengan hati di tengah dimuat utuh dengan latar belakang empat personil Dewa. Simbol ini lajim dipakai sebagai salah satu simbol gerakan perkumpulan Teosofie Yahudi. Ritual pengikut Teosofi biasanya mengadakan upacara pemanggilan arwah atau jin.
Dalam cover Album CINTAILAH CINTA (2002), Pertama, Cover depan album ini memuat secara menyolok simbol Eye of Horus. Horus adalah Dewa Burung dalam Mitologi Mesir Kuno yang diklaim sebagai salah satu dewa mereka.
Kedua, Dicover dalam juga ada simbol yang sekilas mirip mata, yang merupakan contekan habis salah satu simbol yang terdapat dalam buku The secrect Language
of Symbol yang disarikan dari kitab Yahudi, Taurat. Simbol ini biasa disebut Femina Geni Vegia atau kelamin perempuan.
Ketiga, Dibagian lain juga ada gambar mata setan. Keempat, Dipiringan disc-nya jika dicermati bergambar kepala burung dengan simbol mata Horus. Yang merupakan
salah satu simbol dari gerakan freemasonry.
Dalam cover Album CINTAILAH CINTA I & II (2004), Lambang sayap yang merupakan lambang resmi Dewa dimuat dalam album live ini dengan latar belakang hitam kelam. Seperti hal nya Album Bintang Lima (2000), album ini juga mengunakan sayap simbol Teosofi dengan makna yang sama.
Album : LASKAR CINTA (2004), Inilah album ke tujuh Dewa yang akhirnya menjadi “batu sandungan” dan membuka selubung semua album-album dewa sebelumnya yang sarat dengan kampanye symbol dan lambang Yahudi Tipologi huruf “Laskar Cinta” yang dibalik, ternyata diambil dari huruf Ibrani (huruf yang digunakan dalam Kitab Yahudi)
Gambar siluet wajah Ahmad Dhani pakai peci dengan tulisan berpola Arabic bertuliskan “Ahmad”. Benarkah bertuliskan Ahmad??, mengapa huruf alif-nya ada cabang? Padahal alif itu lurus tidak bercabang. Jelas bukan suatu kekhilafan. Jika gambar itu dibalik 180 derajat , tulisan Arabic yang semula seakan berbunyi “Ahmad” menjadi huruf
Arabic yang terdiri dari konsonan semua dengan huruf: YHWH, alias “YaHWeh, alias Tuhan Tertinggi Yahudi. Believe it or Not??
Apa yang sebenarnya terkandung dalam lirik2 lagu Dewa 19??
Pertama, Lirik kagu “Sweetest Place”adalah sebuah lirik penantian akan ratu adil, penantian akan datangnya sesuatu, yang bisa membuat kehidupan menjadi menyenangkan. Dan yang dinanti adalah:
MATA (I’am welcoming an eye/ Into the darkest one / It tells me not to worry…) Ratu adil itu adalah MATA. Menurut teologi Yahudi (Kabbala), The eye atau Mata merupakan mata Lucifer, Sang Pangeran Penguasa Kegealapan sekaligus Sang Penguasa alam raya.
Kedua, Dalam Album Laskar Cinta , ada sebuah lagu berjudul “SATU”. Syairnya bagaikan kerinduan yang teramat sangat seorang kekasih kepada pujaan hatinya. Benarkah?
Ternyata TIDAK. Syair lagu tersebut merupakan manifestasi dari paham sesat “Wihdatul Wujud” (bersatunya mahluk dengan pencipta). Adapun pada versi CD nya terdapat ucapan terima kasih kepada : Syekh Lemah Abang. Dibawah syair lagu tersebut pada versi kaset terdapat ucapan terima kasih kepada Al Hallaz.
From http://oppie63blogs.blogspot.com/2010/05/sejarah-ahmad-dhani-band-dewa.html
0 komentar:
Posting Komentar