10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga  mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut  antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif,  namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan  antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa  mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2.  Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri. 
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang  merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam  semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio  yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap  sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang  akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455  derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
8.Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita  sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200  ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi  kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya  percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan  beberapa dunia seperti di bumi.
7. Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak  bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang  menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini  diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor  diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke  dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek  khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti  benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita,  masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole  pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang  dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari  penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik  “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan.  Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa  dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi  gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai  sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam  semesta.
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang  diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya  menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para  ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik  kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas.  LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati  gelombang yang sukar dipahami ini.
3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan  penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi  secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai  dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter  benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih  baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita  lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan  galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang  sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah  quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
1.Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang  lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati  galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan  Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3  milyar tahun.
 
 



 
 
 
 





 
0 komentar:
Posting Komentar