
ABC News sempat menyatakan, kedua bayi itu berbicara dalam ‘bahasa rahasia anak kembar’. Namun, benarkah si kembar menciptakan bahasa rahasianya sendiri? Ahli bahasa menyatakan tidak. Kebanyakan bayi kembar memang tampak bisa berkomunikasi dengan bahasa tingkat tinggi namun sebenarnya tidak.
Namun,  balita memang memiliki  banyak wawasan mempelajari  cara berkomunikasi.  “Kedua balita manis ini  menunjukkan sesuatu hal  berlebihan,” kata  kepala Language Acquisition  Research Center Hunter  College Virginia  Valian di New York. Menurutnya,  reduplikasi ocehan  semacam itu  sangatlah umum meski tak semua anak  melakukannya seekstrim  itu,  lanjutnya.
Si  kembar tak menggunakan  bahasa rahasia untuk  menyampaikan informasi.  “Mereka hanya mengatakan  ‘da da da’ satu sama  lain,” ujarnya. Selian  itu, mereka meniru  percakapan rinci, dan memiliki  struktur percakapan  detil. “Mereka tak  pernah mengganggu satu sama lain  dan jarang tumpang  tindih saat  berbicara. Mereka saling menatap. Bahkan  gerak geriknya  selaras,”  paparnya.
Hal  paling menarik adalah, si  kembar terdengar seolah  sedang berbicara,  terlebih dengan intonasi,  irama, dan tekanan yang  digunakan orang  dewasa. Aspek-aspek berbicara  ini disebut prosodi, dan  mereka  mevariasi dari satu bahasa ke lainnya.  Bayi mulai belajar  prosodi  sejak berada dalam kandungan ibu.
“Studi menunjukkan, bahkan bayi usia 24 jam bisa membedakan prosodi yang berbeda dengannya,” papar Valian lagi.
Misalnya,    bayi yang lahir di lingkungan berbahasa Inggris dapat membedakan   bahasa  Inggris dan Perancis, “Karena bayi melakukan banyak analisis   pola  bahasa dalam rahim”.
Kebanyakan  anak belajar ekspresi diri  melalui  prosodi asli orang tuanya sejak  usia 10 bulan. Untuk balita di  YouTube,  semangat untuk mengobril  mereka sangat menonjol. “Mereka akan  segera  mulai bisa berbicara,”  ujar Valian.
"Saya  ingin orang  tuanya terus  merekamnya, karena akan sangat menarik  melihat mereka  mulai  menggantikan ocehan menjadi kata-kata yang  sebenarnya," tutupnya.sumber
 
 



 
 
 
 





 
0 komentar:
Posting Komentar